
Aku ingin melihatnya sampai mataku puas atau bahkan sampai rongga di dadaku penuh.. Biar malam yang kemudian hadir pun siang yang berlalu...
Langit Jingga di Mempawah, Kota tempat segala kisah terurai dalam alur - alur berliku. dan inilah aku.... melukiskannya ke dalam kata....
Aku ingin melihatnya sampai mataku puas atau bahkan sampai rongga di dadaku penuh.. Biar malam yang kemudian hadir pun siang yang berlalu...
Mempawah, November 2011 Hari ini hangat, matahari bersinar cerah pada pada pagi. mungkin ia jatuh cinta padanya sedari embun turun dini t...
Aku menyulam malam menjadikan benang - benang angin sebagai simpul pem-bunga diatas sepi,, Aku mencium aroma fajar pagi yang masih memut...
eF, ini matahari pertama yang cerah sepanjang mingguku yang sesak, tak peduli ku berusaha keras melupakan waktu pun jerit rindu ...
Sepulang aku dari bukit batu, darahku menderu teringat jalan terjal pendakian Seperti jalanku yang mencoba menuju... Nyanyiku biru.. P...
Dimalam berkabut, jangan dingin meyarangkan angin pd rongga rindu, biar kosong menelangsakan segenap jiwa. Pergilah, angin sejauh kau ...
Kapan kan temukan sebuah tanggal Merah yang kan memberiku izin tuk menjelajahinya menyelami dalam palung didalamnya mengentaskan jarak ...
Aku tak memasung hatimu dalam perihku, -hingga tak ada yangg benar benar kau lupa- Jika pergi adalah pilihan mutlakmu, kenapa tak bawa se...
Katamu, kau iri pada lakon di dalam puisi - puisi ku Katamu, kau ingin dicintai seperti cinta yang kutulis di larik - larik puisiku K...
Apa kau ingat jejak hati? Di bias cakrawala malam ia melukis langkah langkah sendiri.. Sebelum menemu cahaya biru disudut langit, tersemb...
BiLa nanti waktu mengunci sepi pada keterasingan abadi, biLa ragam rindu meruncing teraut hari, maka dekap kasih di reLung nirwana adaLah ...
Dalam suka ku percaya kau kan bisa menemani dengan cinta dalam duka ku bertanya bagaimana dalam hatimu bicara * cerita yang kita punya ...
BiLa saja, Spasi kosong menggamit resahku kan ku untai riak emosi ke daLam kata samar samar berlembayung.. dan itu bukan selalu tentang...
Kanashii, watashi wa.............. Siapa yang mengira bila angin musim panas yang berhembus tiba tiba terasa bagai suriken dingin yang ...
Jalan panjang sudah dilalui. Bersemangat seperti berapi - api, sudah. Terpukul terpuruk kalah, sudah. Tertawa, menangis, bersabar, tak sab...
Langit begitu terang, melukiskan bunga bunga awan persembahan cinta pd cakrawala malam, Adakah hati menjadi begitu gamang? Bila...
Aku bukan mercusuar yang setia menjagai pantai, tak huyung meski musim musim datang dan pergi dengan pongah... Aku bukan mercusuar yang k...
Aku ingin menangis, Emak. Menumpahkah riuh kelabu yang terkumpul berwaktu - waktu. Ikhlas itu perkara rumit tuk ku leburkan dalam tiap bah...
Menuju batang hari yang panas anak angin merayap dalam nyanyian lirih mendengungkan lagu ditiap - tiap isaura mengantar kepunahan jasad e...
( di balik jendela sunyi ) Masih bolehkah aku cemburu pada hujan yang kerap kali datang menemui pucuk pucuk dedaun? seakan menyanyikan l...
Hujan, lamat lamat mempertegas gerimis. Membiarkan hawa dingin membekukan awan awan kelenaan. Ada aroma sajak rindu yg tercium ...
Wajah jengah sudah menatap kepak sayap anak pipit di lapang ilalang, sedang gemuruh di dada waktu tak hilang, masih mengambang diantara ti...
Biar... Tuk melupakanmu, aku korbankan rindu.. Mana mungkin ku petik nirwana, meskipun kepak sayapku sedemikian tangguh menyibak mega -...
Aku yakin kunang - kunang me-rimakan sajak malam pada hembus angin, mengirimnya ke perjalanan menuju rembulan yg mulai terkikis.. Hingga ...
puisi, mempawah, puisi langit mempawah, puisi indonesia, sastra indonesia, Indonesian literature, Puisi cinta, Kesusastraan Indonesia
Tersaput awan pandanganku Pudar dipedarkan kabut tua, namun kulihat pelangi dan bintang - bintang turun ke sisiku mengulurkan kata - kata...
Jauh ku tatap hari, tak kembali kupu - kupu yg tadi pergi brburu pagi, mungkin ia meramu embun dengan cinta. Tak lagi ku lihat kepak sa...
... Hujan dimataku sudah jd beku, tadi ketika malam baru saja mulai bernarasi.. DeraLah aku! HuyungkanLah aku! KaramkanLah hatiku! ...
Aku tak punya puisi tuk kuberikan pagi ini tentang terjemahan jatuhmu yang bukan bernada cinta Karena belibis meminjam sayap kataku senja...
.. Aku pernah mencarimu.. Dikedalaman samudra yg membentang biru aku mencarimu.. Diluas angkasa tempat awan awan putih aku mencarimu....
Waktu adalah saksi dimana untuk kesekian kalinya aku gagal mencapai dimensi hati. Mungkin tak harus berdiam ketika merasa angin menikam, ka...
DuLu bermusim musim yg LaLu pernah ku katakan; Tak perLuLah terbang tuk sekedar menemui rembuLan merah, karena di bumi tempat jejakan k...
Lihatlah Malam malam itu kembali padam. Sadarkah kau akan sendu awan? Taukah kau akan tanya rembulan? Telah ku sembunyikan gerhana, ja...
MaLam, Biar kita terjemahkan bisik - bisik dedaun yang ditiup angin... mungkin ia resah, karena ranting kan berhenti menyampaikan pesan ...
Aku cemas raguku tak kan bersudut kelak, Ketika langkahku kehilangan ketegapannya, sedang mentari masih begitu menantang hati. Mampu jug...
Bukan kau memang.. Pangeran berkuda putih yang kan membebaskanku dari kutukan waktu.. Tapi, biarkan aku menikmati sajak-sajakmu meresapi...
( Puisi Singkat diantara terik mempawah ) Jika pagi adalah kau aku pilih menyelami embun dibeningmu menarik fajar mengusir pekat mela...
Malam berpijar aku tersadar lalu lalang di jalanan begitu panjang bagai kunang - kunang ynag merayapi pohon sejarah Ratusan purnama ku...
Selamat datang di blog Puisi Jingga Langit Mempawah, Kali ini bukan Puisi yang akan di posting, melainkan hanya coretan - coretan iseng ala...
Ibu, aku ingin mengadu... bahwa di penghujung tahun ini aku tergugu disudut ruang waktu. Kenapa tangisku mengharu biru, ibu? Padahal sep...
Matahari merah pergi bersama hujan, menghadirkan ritual selamat tinggal dalam lambain senja Pijar - pijar yg tersisa adakah menjelaskan ara...
Mungkin ada batas yg menarik garis lurus, merentangkan waktu antara pijakan hati kita... Memang, kita menyimpan misteri sendiri - sendir...
"....Dimanakah arahmu? Tunjukan padaku Aku ingin tinggalkan semua beban ini Ikuti CAHAYA. . . . Ikuti CAHAYA. . . ." dan ka...
Kau ingat bagaimana kita pertama kali bertemu?? Waktu itu rembulan dan matahari tak begitu peduli.. Mungkin waktu itu nyanyian waktu mem...
( Puisi Langit Jingga di Mempawah ) …dan Biarkan kularut dalam kesekian kali sajak, Merebahkan po...
Seperti Allah menciptakan hakekat hidup dan mati, seperti itu pula yg berlaku atas musim, ada datang dan pergi... Tiap tiap pertemuan pa...
Aku mengerti.. Tentang kata menemukan takdirku sendiri, Aku sangat ingin mengerti bahwa siang malam adalah ketetapan. Tuhan, Biarkan ak...
Pangeran, pinjami aku kuasa sajakmu... Agar ku temukan liku liku puisi nirwana ku ingin berlari di dalamnya... Ajari pula aku terbang t...
Suatu kali, Burung enggang hinggapi ranting pohon bakau, Karena tiba – tiba ia begitu ingin menatap laut Di laut itu, Pernah ia larungkan h...
{ Puisi di Langit Mempawah } Tanpa lambaian tangan, Tanpa tatap mata sendu yang tak te...
ILaLang : Sebenarnya, aku menunggumu... Menunggu keberadaanmu diantara hitam malam ini Kau tau ? ingin kudekap siluetmu dengan tangan – ...
Rembulan hampir memberi tanda Pekat – pekat merubah nuansa… Kirimi aku mawar merah, Dikeberadaan hari dimana doaku abadi Merah seperti ...