BiLa nanti waktu mengunci sepi pada keterasingan abadi,
biLa ragam rindu meruncing teraut hari,
maka dekap kasih di reLung nirwana adaLah damba..
WaLau pusara tanda tanya tLah kian Lama menandai matinya harapan.
BiLa itu,
aku kan menunggu di puncak sebukit rama,
menikmati nyanyian angin,
merenung jauh pada kabut nun jauh..
Mungkin kan terobati rindu.
Tapi tiada aku tau,
setegak apa semangat tumbuh..
Karna kusangsi
bahwa aku mampu sendiri...
.
( sajak tak beralur )
Agustus 2011
R!ndu
Related Posts
Sajak Sendu #2
eF, ini matahari pertama yang cerah sepanjang mingguku yang sesak, tak peduli ku berusaha [...]24Oct2011
MeLihatnya
Aku ingin melihatnya sampai mataku puas atau bahkan sampai rongga di dadaku penuh.. Biar malam yang [...]13Dec2011
; LaRi.....
Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE [...]11Jun2014
Fiksi Pasir dan Ombak
( Lihatlah Laut, tempat kita bertemu merangkai - rangkaikan ujung buih gelombang.) ...Seba[...]26Mar2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.