Bukan kau memang..
Pangeran berkuda putih
yang kan membebaskanku dari kutukan waktu..
Tapi, biarkan aku menikmati sajak-sajakmu
meresapi puisi rindu yang kau tuliskan.
Meski hatimu terletak di puri cinta yg teramat tinggi...
Meski ragamu tak tersentuh oleh ke lima inderaku,
Meski kalimatmu telah memiliki jiwa sendiri,,
Tapi kau tau bukan...
Karena telah berulang kali ku ucapkan
Sajak - sajakmu adalah matahari, bulan dan bintang.
karena kau
; Pujanggaku!
Biar aku larut dalam tiap-tiap bait puisimu
karena menterjemahkan hadirmu dalam hatiku
adalah Cinta!
puisi, mempawah, puisi langit mempawah, puisi indonesia, sastra indonesia, Indonesian literature, Puisi cinta, Kesusastraan Indonesia
Home
»
Indonesian literature
»
Kesusastraan Indonesia
»
mempawah
»
PUISI
»
Puisi cinta
»
puisi indonesia
»
Puisi KhayaL
»
PUISI LANGIT MEMPAWAH
»
sastra indonesia
» Pujangga-Ku
Pujangga-Ku
Related Posts
PergiLah...
Dimalam berkabut, jangan dingin meyarangkan angin pd rongga rindu, biar kosong menelangsakan segenap[...]03Oct2011
Nyanyian Biru
Sepulang aku dari bukit batu, darahku menderu teringat jalan terjal pendakian Seperti jalanku yang m[...]19Oct2011
Sajak Sendu #2
eF, ini matahari pertama yang cerah sepanjang mingguku yang sesak, tak peduli ku berusaha [...]24Oct2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
sajak yg bagus. salam kenal di blogger.
BalasHapusMakasih.. salam kenal jg bang, mohon dibantu. aku baru soalnya ;)
BalasHapus