Tersaput awan pandanganku
Pudar dipedarkan kabut tua,
namun kulihat pelangi dan bintang - bintang turun ke sisiku
mengulurkan kata - kata yang dapat aku rasakan selamanya.
Kau yang meyakinkan aku tuk berangan,
karna angan adalah doa agar mimpi kita brtemu di suatu jalan, katamu.
Rasa yang kau ajarkan seperti nyanyian angin yang memberiku tentram,
seperti kicau burung yang memberiku ceria,
pelangimu melambungkan getaran...
Disuatu waktu,
awan membuka cela...
Ternyata mimpi yang kita punya berbeda!!
Ku tergamam...
Terdiam...
Tak sanggup mengurai kecamuk perasaan.
Bagaimana ku kmbali?
Dimana aku selama ini menebarkan angan sampai hatiku terjungkal??
puisi, mempawah, puisi langit mempawah, puisi indonesia, sastra indonesia, Indonesian literature, Puisi cinta, Kesusastraan Indonesia
Diposkan oleh ZeLika_ Merry Mempawah
Home
»
Indonesian literature
»
Kesusastraan Indonesia
»
mempawah
»
PUISI
»
Puisi cinta
»
puisi indonesia
»
PUISI LANGIT MEMPAWAH
»
sastra indonesia
» Tersesat di Sudut Maya
Tersesat di Sudut Maya
Related Posts
PergiLah...
Dimalam berkabut, jangan dingin meyarangkan angin pd rongga rindu, biar kosong menelangsakan segenap[...]03Oct2011
; LaRi.....
Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE [...]11Jun2014
Nyanyian Biru
Sepulang aku dari bukit batu, darahku menderu teringat jalan terjal pendakian Seperti jalanku yang m[...]19Oct2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.