Pequena,
Jelaga resah ini bermula
ketika matahari tertahan diketinggian
tempat pelangi bertaut.
Waktu itu cericit anak burung masih samar terdengar...
Lalu kita berlari - lari di pematang mimpi,
Menyongsong senja ranum
sebagai muara keindahan yang paripurna
Pequena,
Jelaga resah ini mengakar di tanah hati
ketika matahari urung menuntaskan kembara...
Waktu itu sayap - sayap anak burung
tlah patah sebelum mampu terbang sempurna...
....dan kita menyeret langkah
ke arah yang berbeda
( Kota Matahari, Okt'10 )
puisi, mempawah, puisi langit mempawah, puisi indonesia, sastra indonesia, Indonesian literature, Puisi cinta, Kesusastraan Indonesia
Home
»
Indonesian literature
»
Kesusastraan Indonesia
»
mempawah
»
PUISI
»
Puisi cinta
»
puisi indonesia
»
PUISI LANGIT MEMPAWAH
»
sastra indonesia
» PeQueNa
PeQueNa
Related Posts
PergiLah...
Dimalam berkabut, jangan dingin meyarangkan angin pd rongga rindu, biar kosong menelangsakan segenap[...]03Oct2011
Nyanyian Biru
Sepulang aku dari bukit batu, darahku menderu teringat jalan terjal pendakian Seperti jalanku yang m[...]19Oct2011
Sajak Sendu #2
eF, ini matahari pertama yang cerah sepanjang mingguku yang sesak, tak peduli ku berusaha [...]24Oct2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
komunikasi, diskusi dan berbagi pengetahuan tentang blogger disini : http://www.facebook.com/developers/#!/home.php?sk=group_168382339856644¬if_t=group_activity
BalasHapus