Jalan panjang sudah dilalui. Bersemangat seperti berapi - api, sudah. Terpukul terpuruk kalah, sudah. Tertawa, menangis, bersabar, tak sabar, gamang, buntu, juga sudah.
Setelah musim menjadi pasrah berserah, maka langit tiada upaya. Anak burung kembali ke sarang, Dan Ilalang cuma melepas angan terbang. Musim sudah berserah, lalu apa lagi? Bukan tak pernah mengejar sekuat hati, bukan pula tak pernah menyerah dan mengunci jiwa dikedalaman diri. Sudah, pernah.
Namun, kaca takdir tak menampakan rupa bayangan.
Jalan yang begitu panjang itu sudah dilalui, tak pelak juga menyisakan banyak cenderahati kenang- kenang rasa. Setelah musim berserah, langit ini tiada tau mesti menyimpul keteruraian cakrawala diarah mata angin yang mana...
Setelah musim pasrah, langit juga berserah... Biarlah angan mimpi diambil kembali oleh Sang Maha Pemberi...
Anugerah rasa yang tak teralamatkan pasti, maafkan bila belum mampu tertunaikan...
Langit juga telah berserah, jika pun pada akhirnya jalan panjang terhenti disini dan sisa nafas memudar dalam sejarah...
Bukan lelah, hanya ikut pasrah. Bukan jenuh, hanya belajar memugar jiwa pada tubuh...
Jalan panjang sudah dilalui, dan mungkin jalan panjang juga masih didepan sana...
Jika dua jiwa tak mampu menembus bentuk yang memisah jalan, mungkin.. kelak.. Suatu waktu.. Suatu sudut.. Kan ada persimpangan yang menghubungkan.
Mungkin...
(...juLy bercerita pada hujan )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar