Bukan kau memang..
Pangeran berkuda putih
yang kan membebaskanku dari kutukan waktu..
Tapi, biarkan aku menikmati sajak-sajakmu
meresapi puisi rindu yang kau tuliskan.

Meski hatimu terletak di puri cinta yg teramat tinggi...
Meski ragamu tak tersentuh oleh ke lima inderaku,
Meski kalimatmu telah memiliki jiwa sendiri,,
Tapi kau tau bukan...
Karena telah berulang kali ku ucapkan
Sajak - sajakmu adalah matahari, bulan dan bintang.
karena kau
; Pujanggaku!

Biar aku larut dalam tiap-tiap bait puisimu
karena menterjemahkan hadirmu dalam hatiku
adalah Cinta!

puisi, mempawah, puisi langit mempawah, puisi indonesia, sastra indonesia, Indonesian literature, Puisi cinta, Kesusastraan Indonesia

2 komentar:

  1. sajak yg bagus. salam kenal di blogger.

    BalasHapus
  2. Makasih.. salam kenal jg bang, mohon dibantu. aku baru soalnya ;)

    BalasHapus

 
Blogger TemplateLangit Jingga di Mempawah © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top