Aku yakin kunang - kunang me-rimakan sajak malam pada hembus angin,
mengirimnya ke perjalanan menuju rembulan yg mulai terkikis..
Hingga dalam hening
helaan nafas dan mata yg menerawang tinggi akhirnya mengukirkan senyum penerimaan..
Siapa memang yg mampu menentang kuasa ILahi?
Tidak kamu
Tidak aku
Tidak siapa - siapa
Aku yakin di rembuLan tatapanku terpantulkan kepadamu, pun demikian tatapanmu padaku..
Tapi aku tak me-rimakan kata,
cuma mengukir - ukir desau angin dan menyelinapkan sunyi ke dalam hati.
Kita tak mampu bergandeng tangan,
menterjemahkan kemilau malam dgn langkah - langkah berdampingan,
Tapi perasaan kita bertemu disana..
Di RembuLan..
Malam ini..
Seraya menghela nafas berat dan menerawangkan mata diketinggian lalu kembali mengukir senyum datar penerimaan...
Memang hanya inilah mungkin yg patut kita terima...
By. ZeLika
Mempawah, saat rembuLan mulai terkikis
Home
»
Indonesian literature
»
Kesusastraan Indonesia
»
mempawah
»
PUISI
»
Puisi cinta
»
puisi indonesia
»
PUISI LANGIT MEMPAWAH
»
sastra indonesia
» di RembuLan
di RembuLan
Related Posts
PergiLah...
Dimalam berkabut, jangan dingin meyarangkan angin pd rongga rindu, biar kosong menelangsakan segenap[...]03Oct2011
; LaRi.....
Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE [...]11Jun2014
Nyanyian Biru
Sepulang aku dari bukit batu, darahku menderu teringat jalan terjal pendakian Seperti jalanku yang m[...]19Oct2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bulan kau nampak indah malam ini
BalasHapusKutitip rindu dan salam
Buat bintang pujaan....
indah rembulan puisimu....
Puisiku kuambil dari cahaya bulan ;)
BalasHapus