Menuju batang hari yang panas
anak angin merayap dalam nyanyian
lirih mendengungkan lagu ditiap - tiap isaura
mengantar kepunahan jasad embun pada lembar waktu
Di sudut kota,
ada harapan layu yang berteduh dari terik
silau ia akan cahaya
gemetar ia akan musim
Lalu sunyi pelan - pelan singgah
mendekap harap itu yang tergugu
tatapan yang ternotasi adalah kosong
Aku...
terdiam
di sudut kota
Mempawah, Juni 2011
Sudut Kota
Related Posts
Fiksi Pasir dan Ombak
( Lihatlah Laut, tempat kita bertemu merangkai - rangkaikan ujung buih gelombang.) ...Seba[...]26Mar2013
MeLihatnya
Aku ingin melihatnya sampai mataku puas atau bahkan sampai rongga di dadaku penuh.. Biar malam yang [...]13Dec2011
Sajak Sendu #2
eF, ini matahari pertama yang cerah sepanjang mingguku yang sesak, tak peduli ku berusaha [...]24Oct2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
suaraku mengalah dr kebisingan kota

BalasHapusku menepi disudut kotatertawa
pecahlah suaraku akhirnya
lega nafasku dari bisingnya roda
hehehe sip banget puisinya
Menepilah kesini...
BalasHapus