Perjalanan tak begitu panjang ketika episode tuntas dengan elegi pada epilognya.
Jangan marah pada angin yang menghuyung, karna mungkin kaki sendirilah yg tak kuat berpijak.
Jangan kesal pada benang jalinan yg kusut, karna mungkin jemari sendiripun tak pernah mengurai-rapikan geraian.

 

Kau tau cerita sayap semu? Yang tumbuh ketika jiwa jiwa bertarung pada kelabu?
Sayap itu, senyawa yang memintas dengan memintal aroma atas hati dan benak..
Mengepak-kepakan bentangannya hingga kau ikut terangkat naik.

 

Kau boleh ikuti naluri terbang, tapi..
Kendalikan arahnya.

 

Jadi..
Ini bukan lagi tentang tanya kenapa perjalanan berujung elegi dan punggung memiliki sayap tak terkehendaki..
Namun ini hanya tentang diri, pribadi, dan kekokohan tuk tetap tegak berdiri dengan atau tanpa pijakan kaki.

 

Apa yang tak bisa selagi kau Taqwa?
Apa yang tak mungkin selagi kau yakin?
Apa yang tak jadi hebat selagi kau semangat?

 

Bukan apa, atau pun siapa..
Tapi
Diri...




 


#buat yg lg sakit, yg lg down, yg lg galau.

2 komentar:

 
Blogger TemplateLangit Jingga di Mempawah © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top